Mengenal turbulensi yang terjadi pada pesawat terbang


Apakah turbulensi berbahaya? Turbulensi sebenarnya merupakan hal yang normal dan biasa terjadi saat pesawat sedang terbang. Meskipun demikian, turbulensi dapat pula dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan dan bisa menimbulkan cedera penumpang, terutama turbulensi dengan intensitas goncangan yang cukup besar. 

Beberapa contoh kejadian turbulensi yang menimbulkan cedera penumpang misalnya adalah, Pesawat Hong Kong Airlines mengalami turbulensi di atas Kalimantan. Berdasar informasi yang disampaikan lewat Twitter oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (7/5), pesawat mengalami turbulensi di atas Kalimantan dan kembali lagi ke Bandara Ngurah Rai Denpasar pukul 04.20 Wita. Pesawat tersebut membawa 204 penumpang dan 12 kru. Akibat turbulensi, 3 penumpang mengalami luka berat dan 14 orang luka ringan. Dari jumlah tersebut, 11 orang dirujuk ke rumah sakit dan 6 orang dirawat di klinik KKP. 

Turbulensi juga dialami oleh pesawat Etihad Airways dengan rute Abu Dhabi-Jakarta pada 4 Mei 2016 kemarin, sesaat sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dilaporkan, 31 orang mengalami luka-luka akibat turbulensi hebat yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut. Dari 31 orang yang mengalami cedera dan luka-luka tersebut, 22 penumpang dirawat oleh paramedik bandara karena mengalami luka ringan, sementara 9 orang lainnya mengalami luka yang cukup berat sehingga perlu dilarikan ke rumah sakit. Kejadian lainnya yang juga menimbulkan cedera penumpang akibat turbulensi adalah peristiwa turbulensi hebat yang dialami oleh pesawat Boeing 767 pada November 2013, sesaat sebelum mendarat di Bandara Sydney, Australia. Berdasarkan informasi yang dilaporkan media news.com.au, pesawat tersebut mengalami turbulensi hebat selama kurang lebih 2 menit. Dilaporkan, seorang penumpang mengalami luka serius di kepala akibat tertimpa laptop yang jatuh dari bagasi atas pesawat, seorang penumpang lainnya mengalami luka di bagian tulang rusuk, dan satu orang lainnya mengalami luka ringan. Dengan kata lain Turbulensi ini adalah fenomena aliran udara yang bervariasi pada jarak yang pendek. Fenomena di atmosfer ini terjadi akibat perbedaan/ketidakteraturan kondisi suhu dan tekanan. Fenomena skala kecil ini memiliki ukuran puluhan hingga ratusan meter, dengan waktu detik hingga beberapa menit, tetapi dapat berulang pada tempat yang sama atau daerah sekitarnya. Fenomena ini sangat sulit dideteksi oleh peralatan pengamatan konvensional, model cuaca ataupun satelit. Kejadian turbulensi terparah terjadi pada penerbangan United Airlines 826 dari Bandara Narita Jepang - Honolulu tahun 1997. Seorang penumpang wanita meninggal, serta 19 penumpang dan kru pesawat mengalami keretakan tulang belakang dan leher. Di Indonesia sendiri pernah tercatat turbulensi tingkat sedang pada ketinggian 34.000 – 39.000 feet diantara laut utara Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan di tahun 2007. Sebagian besar penerbangan pada jalur tersebut meminta untuk pindah jalur penerbangan lain.
Fenomena turbulensi ini terjadi pada daerah konvektif dan pada daerah cuaca cerah. Pada umumnya turbulensi akibat awan konvektif mampu diantisipasi oleh pilot karena pesawat akan berusaha menghindari awan CB yang terdeteksi oleh radar di kokpit. Sedangkan untuk turbulensi pada area cuaca cerah seperti akibat mountain wave dan daerah vicinity/dekat awan CB, baik yang sedang tumbuh maupun tingkat matang, umumnya kurang diantisipasi karena radar di kokpit kurang sensitive (karena minimnya jumlah partikel uap air di atmosfer).
Berdasarkan analisis citra satelit Himawari 8 produk jenis awan dan kanal 8,9,dan 10, antara pukul 13.00 – 14.00 WIB EY-474 tidak memasuki awan CB pada jalur penerbangan. Kejadian ini disebut Turbulensi cuaca cerah, Clear Air Turbulance (CAT), yang terjadi secara umum pada lapisan atas atmosfer (sekitar 30.000 – 50.000 feet). Diindikasikan turbulensi tingkat severe/parah ini kombinasi dari Gelombang dekat Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Bagian Selatan dan Awan CB disekitar jalur penerbangan EY-474.

Jenis Turbulensi Menurut Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya terbagi menjadi 4 sebab:

1. Thunderstorm turbulence
Turbulensi ini terjadi akibat badai petir dan awan cumulonimbus. Jenis turbulensi ini tergolong cukup parah dan dapat menimbulkan goncangan yang besar, sehingga bisa sangat berbahaya. Turbulensi ini mengakibatkan penumpang pesawat tiba-tiba terlempar ke atas, ke bawah, dan ke samping. Pesawat pun dapat hancur terbelah bila mengalami jenis turbulensi ini.

Untungnya, dengan kecanggihan pesawat terbang komersil saat ini, ada banyak sistem peringatan awal dan radar cuaca yang dimiliki pesawat, sehingga pilot bisa mendapatkan peringatan daerah-daerah penerbangan mana saja yang berbahaya dan perlu dihindari. Bahkan, untuk jenis pesawat yang teknologinya lebih canggih lagi biasanya juga dilengkapi dengan radar yang dapat menunjukkan daerah-daerah mana saja sedang mengalami turbulensi. Pilot diharapkan menghindari penerbangan di dekat area badai petir dan awan cumulonimbus yang bisa menyebabkan turbulensi ini.

2. Mountain wave turbulence
Turbulensi ini dapat berkekuatan kecil maupun besar, dan disebabkan karena adanya aliran udara (angin) yang kencang di sekitar pegunungan. Aliran udara yang cukup kencang di daerah sekitar pegunungan dapat membentuk osilasi gelombang udara yang mampu mendorong pesawat ke atas dan ke bawah.

Jenis turbulensi ini sering kali tidak memiliki indikator visual yang jelas, sehingga membuatnya sulit dideteksi terlebih dahulu oleh pilot. Namun, para ahli penerbangan mengungkapkan bahwa jenis turbulensi ini cukup jarang terjadi, karena tidak semua daerah pegunungan memiliki potensi untuk mengalami jenis turbulensi ini. Beberapa area pegunungan yang biasanya sering mengalami turbulensi ini adalah pegunungan Rocky di Amerika Utara, rangkaian pegunungan Sierra Nevada dan pegunungan Wasatch di Amerika Serikat.

3. Wake Vortex turbulance
Saat sebuah objek katakanlah pesawat. bergerak di udara, maka objek tersebut sesungguhnya "mengganggu' keadaan uadara dan dapat menghasilkan suatu pusaran, turbulensi yang seperti itu biasanya disebut wake turbulance. jadi, turbulensi jenis ini disebabkan  oleh pergerakan pesawat itu sendiri, serta dapat mempengaruhi pesawat lain yang bergerak di dekatnya. Oleh karena itu, antar pesawat harus terdapat jarak tertentu yang tidak saling mempengaruhi satu sama lain, pemisahan itu juga diterapkan di landasan pesawat di bandara.

4. Clear air turbulence
Turbulensi jenis ini biasanya datang secara mengejutkan dan tidak bisa diprediksi, baik itu oleh pilot, air controller, ataupun peramal cuaca. Oleh karena itu, pilot harus siap menghadapinya kapanpun turbulensi jenis ini menghampiri. Turbulensi Clear Air datang tanpa ada peringatan sebelumnya dan bahkan dapat terjadi saat udara cerah, tidak ada awan. Turbulensi jenis ini kerap terjadi pada ketinggian yang tinggi dan biasanya berlangsung selama beberapa menit.

Terjadinya Turbulensi Clear Air ini terkait oleh pergerakan udara yang bergerak dengan kecepatan tinggi yang bervariasi, dimana pergerakannya berubah secara drastis. Aliran angin yang berubah secara drastis itu dapat disebabkan oleh adanya badai. Pada dasarnya, saat ada aliran udara yang bergerak dengan kecepatan tinggi, maka akan ada perubahan kecepatan yang sangat bervariasi akibat adanya shear. Nah, saat terjadi shear pada aliran udara berkecepatan tinggi itu, maka akan terjadilah turbulensi. Jadi, posisi yang paling berbahaya bagi pesawat untuk mengalami turbulensi bukanlah berada pada pusat aliran udara dengan kecepatan tinggi, melainkan saat pesawat berada di sisi aliran udara tersebut.

1 komentar

  1. KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
    beri 4 angka [9116] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI SUBALA JATI,,di no (((085-342-064-735)))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 670 JUTA , wassalam.

    BalasHapus

Ads